Kamis, 17 Januari 2013

HARDWARE PLC UNTUK PRAKTIKUM


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

HARDWARE
Pada praktikum yang dibahas pada blog ini merupakan rangkuman praktikum yang dilakukan siswa-siswa untuk pengendalian berbagai beban baik lampu maupun motor listrik. PLC yang digunakan adalah jenis PLC OMRON type SYSMAC CPM1A 10 CDR yang memiliki 10 I/O. Yaitu 6 input (00,01,02,03,04,05) serta memiliki output sebanyak 4 buah yaitu 00,01,02,03. Serta PLC OMRON type SYSMAC CPM2A 20 CDR yang memiliki 20 I/0 yaitu 12 input dan 8 output.  
Untuk pengenalan dasar pemrograman, penggunaan jenis PLC ini sudah cukup untuk mempelajari teknik pengendalian input dan output pada rangkaian-rangkaian aplikasi baik untuk instalasi penerangan terutama untuk instalasi tenaga listrik
Berikut bagian-bagian hardware PLC OMRON CPM1A 10CDR berikut cara menginstalasi input, output serta tegangan catu daya yang diperlukan.


Diagram PLC CPM1A 10CDR 10 I/O buatan OMRON

Menghubungkan input pada PLC 10 I/O (6 input 4 output) serta catu daya


Menghubungkan output pada PLC 10 I/O (6 input 4 output)

 Rangkaian relay driver yang dihubungkan dengan output pada PLC

Bentuk PLC CPM1A dari OMRON

Menghubungkan PLC dengan Programmable Console
(langsung tanpa PC dan Software)

Cara menghubungkan perangkat input maupun output serta catu daya pada PLC type CPM2A yang memiliki 20 I/O adalah sama. Perbedaan hanya pada jumlah input maupun output yang bisa digunakan jauh lebih banyak dibandingkan dengan CPM1A.

Diagram CPM2A-20CDR

Bentuk PLC CPM2A 20 CDR


Pendekatan sistematik dalam perancangan sistem kontrol Proses

Pertama, Tentukan alur kinerja proses mulai dara tahap permulaan hingga tahap akhir proses secara detail. Gunakan diagram alir (flow chart), untuk proses instalasi tenaga listrik pahami diagram lingkaran arus dari system yang dibangun.

Kedua, Tentukan komponen input dan output yang digunakan secara detail.
Ketiga, buat diagram tangga / LADDER sesuai proses pengendalian input dan output atau jika untuk praktikum instalasi tenaga listrik dapat menggunakan diagram lingkaran arus yang sudah dibuat.
Keempat, lakukan pemrograman dengan menggunakan peralatan yang ada. Bisa menggunakan komputer maupun mengggunakan programmable console yang tersedia. Pada praktikum ini menggunakan programmable console untuk melakukan pemrograman PLC. Untuk pemrograman menggunakan PC dapat juga dilakukan dengan terlebih dulu menginstal software misalnya SYSWIN maupun CX-Programmer. Dengan menggunakan PC pembuatan program dapat dilakukan jauh lebih mudah.
Kelima, lakukan ujicoba dengan mengamati tingkah laku input dan output (tindakan simulasi). Jika simulasi sesuai dengan yang kita harapkan, ujicoba dengan menggunakan input dan output secara lengkap (menggunakan perangkat input dan output secara nyata)

Baca juga materi programmable logic controller disini
Untuk manual CPM1A-10CDR klik disini  
Untuk manual CPM2A-20CDR klik disini  

Rabu, 09 Januari 2013

DIRECT ONLINE 2 (remote)

Menjalankan  Motor Listrik Sistim DOL  dikontrol dari dua tempat (remote)


Teori  dasar
a.       Cara menghubungkan motor  3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.
Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi berikut :

Gambar hubungan bintang (Y)


Gambar hubungan segitiga (∆)

Untuk pengendalian dari 2 tempat, maupun lebih dari 2 tempat sangat mudah. Kita hanya menambah sedikit tambahan berupa saklar NO dan saklar NC. Banyak sekali variasi pengendalian yang bisa dilakukan tergantung situasi atau kegunaan.Salah satunya adalah  rangkaian berikut. 
  
2.       Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan satu arah putar dikontrol dari dua tempat (remote)
2.a. Rangkaian Kontrol




Cara kerja rangkaian :
-MCB F1 di ON kan
- Jika salah satu tombol (S1a atau S1b) ditekan sesaat maka rangkaian akan bekerja (motor berputar dan lampu indikator (H1) menyala.
-Untuk memadamkan rangkaian, maka tombol stop (S01 atau S02) ditekan sesaat.
-Untuk pengaman beban lebih menggunakan OverLoad (F2). Jika terjadi beban lebih, maka F2 akan bekerja menyebabkan rangkaian kontrol padam, rangkaian utama padam, indikator H2 menyala.
-

2.b.Rangkaian Kontrol (jenis rangkaian yang lain)

Cara kerja rangkaian :
-MCB F1 di ON kan, maka lampu indikator H3 menyala (ready)
- Jika salah satu tombol (S2 atau S3) ditekan sesaat maka rangkaian akan bekerja (motor berputar, lampu indikator (H1) menyala, lampu indikator (H3) padam.
-Untuk memadamkan rangkaian, maka tombol stop (S0 atau S1) ditekan sesaat.
-Untuk pengaman beban lebih menggunakan OverLoad (F2). Jika terjadi beban lebih, maka F2 akan bekerja menyebabkan rangkaian kontrol padam, rangkaian utama padam, indikator H2 menyala,lampu indikator H1 dan H3 padam.


2.c. Rangkaian Utama


Untuk simulasi kita gunakan ESS. Sama seperti rangkaian yang lain diblog ini, pada simulator ESS ini simulasi untuk overload tidak ada. Tetapi dengan simulasi ini, gambaran cara kerja rangkaian dapat dengan mudah kita amati.

Simulasi rangkaian 2a
Cara kerja
Jika salah satu tombol (S1a atau S1b) ditekan sesaat maka rangkaian akan bekerja (motor berputar dan lampu indikator (H1) menyala.
-Untuk memadamkan rangkaian, maka tombol stop (S01 atau S02) ditekan sesaat.
-Untuk simulasi Over Load tidak disimulasikan karena pada komponen Over Load pada simulator tidak ada fasilitasnya
-

Simulasi rangkaian 2b 

Cara kerja rangkaian :
-MCB F1 di ON kan, maka lampu indikator H3 menyala (ready)
- Jika salah satu tombol (S2 atau S3) ditekan sesaat maka rangkaian akan bekerja (motor berputar, lampu indikator (H1) menyala, lampu indikator (H3) padam.
-Untuk memadamkan rangkaian, maka tombol stop (S0 atau S1) ditekan sesaat.
-Untuk simulasi Over Load tidak ditampilkan


..........................................SELAMAT MENCOBA...........................................

DIRECT ONLINE (DOL) 1

Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa sistem DOL
Teori  dasar
a.       Cara menghubungkan motor  3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.
Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi berikut :

Gambar hubungan bintang (Y)


Gambar hubungan segitiga (∆)

 Berikut dua contoh aplikasi dasar menjalankan MOTOR Listrik 3 Fasa .
  
1.       Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
1.a. rangkaian Kontrol

Cara Kerja Rangkaian :
1.       MCB F1 di ON kan
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
3.       Jika terjadi beban lebih, Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam, lampu H2 menyala
4.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam
  
1b. Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
       rangkaian Kontrol


Cara Kerja Rangkaian :
1.       MCB F1 di ON kan
       Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian ready)
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
3.          Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti
       Pada saat motor bekerja, jika terjadi beban lebih maka Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam,H3 padam , lampu H2 menyala dan Motor berhenti
4.    

 1.c. Rangkaian Utama

Dari kedua rangkaian diatas, kita dapat melihat detail kerja rangkaian menggunakan simulator ESS. Dengan menggunakan simulator ini, maka kita dengan mudah melihat gambaran cara kerjanya. Hanya ada sedikit kekurangan, OVER LOAD / F2 (pengaman beban lebih) tidak dapat disimulasikan karena komponen pada simulator tidak ada. Tetapi dengan menggunakan simulasi ini sudah cukup bagi kita untuk melihat cara kerja dari rangkaian yang kita rancang.


Simulasi rangkaian 1a

Keterangan :
             Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
3.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam
      Perhatikan : kawat penghantar akan berubah warna ketika arus listrik mengalir pada rangkaian

Simulasi rangkaian 1b
Keterangan :
            MCB F1 di ON kan
       Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian ready)
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
3.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti
      



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...