Rabu, 09 Januari 2013

DIRECT ONLINE (DOL) 1

Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa sistem DOL
Teori  dasar
a.       Cara menghubungkan motor  3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.
Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi berikut :

Gambar hubungan bintang (Y)


Gambar hubungan segitiga (∆)

 Berikut dua contoh aplikasi dasar menjalankan MOTOR Listrik 3 Fasa .
  
1.       Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
1.a. rangkaian Kontrol

Cara Kerja Rangkaian :
1.       MCB F1 di ON kan
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
3.       Jika terjadi beban lebih, Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam, lampu H2 menyala
4.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam
  
1b. Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
       rangkaian Kontrol


Cara Kerja Rangkaian :
1.       MCB F1 di ON kan
       Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian ready)
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
3.          Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti
       Pada saat motor bekerja, jika terjadi beban lebih maka Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam,H3 padam , lampu H2 menyala dan Motor berhenti
4.    

 1.c. Rangkaian Utama

Dari kedua rangkaian diatas, kita dapat melihat detail kerja rangkaian menggunakan simulator ESS. Dengan menggunakan simulator ini, maka kita dengan mudah melihat gambaran cara kerjanya. Hanya ada sedikit kekurangan, OVER LOAD / F2 (pengaman beban lebih) tidak dapat disimulasikan karena komponen pada simulator tidak ada. Tetapi dengan menggunakan simulasi ini sudah cukup bagi kita untuk melihat cara kerja dari rangkaian yang kita rancang.


Simulasi rangkaian 1a

Keterangan :
             Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
3.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam
      Perhatikan : kawat penghantar akan berubah warna ketika arus listrik mengalir pada rangkaian

Simulasi rangkaian 1b
Keterangan :
            MCB F1 di ON kan
       Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian ready)
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
3.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti
      



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...